BREAKING NEWS

 


Sholawat Menggema di Kediaman H. Asis, Maulid Nabi di Dusun Keddeng Getarkan Hati Jamaah

Sholawat Menggema di Kediaman H. Asis, Maulid Nabi di Dusun Keddeng Getarkan Hati Jamaah

Sampang||Saktehnews.com - Kediaman H. Asis di Dusun Keddeng, Desa Torjun, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, mendadak dipenuhi cahaya doa dan lantunan sholawat. Ratusan warga dari berbagai penjuru desa berbondong-bondong hadir, menyatu dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Rabu (17/9/2025).


Sejak pukul 19.30 WIB, suasana khidmat begitu terasa. Lantunan sholawat mulai bergema, dipimpin KH Wefak dari Prajen Camplong, Ra Mundir dari Bringin Nonggal, dan Ra Subaidi dari Kampung Sedde’en. Suara mereka yang merdu seakan menembus langit, membuat hadirin hanyut dalam suasana penuh cinta kepada Rasulullah SAW.


“Setiap bait sholawat yang dikumandangkan membuat hati saya bergetar. Rasanya damai sekali,” ujar salah satu jamaah, Sulaiman, warga setempat yang hadir bersama keluarganya.


Kebersamaan tiga ulama karismatik ini menghadirkan kekuatan spiritual tersendiri. Mereka tidak hanya memimpin lantunan sholawat, tetapi juga memberi teladan bagaimana Maulid menjadi momentum menumbuhkan cinta dan syukur kepada Allah SWT melalui perantara Nabi Muhammad SAW.


H. Asis, tuan rumah acara, tampak sumringah menyambut kehadiran para tamu. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini sengaja digelar dengan penuh kesederhanaan, namun sarat makna. “Kami ingin Maulid ini bukan sekadar peringatan, melainkan juga menjadi perekat silaturahmi antarwarga,” ucapnya.


Irama sholawat yang bergulir dari malam hingga larut membuat suasana semakin syahdu. Anak-anak duduk bersila di depan, mendengarkan dengan penuh takzim, sementara para orang tua terlihat menitikkan air mata. Ada getaran yang sulit dilukiskan, seolah setiap kalimat sholawat membuka pintu hati untuk lebih mencintai Nabi.


Tokoh masyarakat setempat, H. Maklum, bahkan mengaku tak bisa menyembunyikan rasa harunya. “Rasanya ingin diulang dari awal bacaan sholawat itu, karena sangat menyejukkan hati. Kami ingin terus mendengarkan. Suara KH Wefak benar-benar menyentuh jiwa,” katanya penuh kekaguman.


Tidak ada panggung megah, tidak ada gemerlap cahaya. Justru kesederhanaan itu yang membuat acara semakin berkesan. Tikar-tikar digelar di halaman rumah, warga duduk berdekatan tanpa sekat. Hidangan sederhana berupa kopi, kue tradisional, dan air mineral disajikan, menambah hangat suasana kebersamaan.


Menjelang akhir acara, doa penutup dipimpin KH Wefak. Dengan suara bergetar, ia memohon agar jamaah senantiasa diberi kesehatan, umur panjang dalam ketaatan, dan keteguhan iman. Doa itu diamini dengan khusyuk oleh semua yang hadir.


“Semoga kita semua menjadi umat yang selalu istiqamah dalam mencintai Rasulullah dan meneladani akhlaknya,” ucap KH Wefak menutup rangkaian Maulid.


Peringatan Maulid di rumah H. Asis malam itu bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga momentum memperkuat ukhuwah Islamiyah. Warga pulang dengan hati tenteram, membawa kesan mendalam bahwa sholawat bukan sekadar nyanyian, melainkan jalan menuju cinta yang abadi kepada Nabi Muhammad SAW. (Fit)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image