SMAN 2 Sampang Gelar Lomba Meriahkan HUT RI ke-80, Sambil Menjahit Bendera Raksasa untuk Rekor MURI
0 menit baca
SMAN 2 Sampang Gelar Lomba Meriahkan HUT RI ke-80, Sambil Menjahit Bendera Raksasa untuk Rekor MURI
SAMPANG||Saktehnews.com - Suasana SMA Negeri 2 Sampang pada 13 - 15 Agustus 2025 benar-benar berbeda dari hari biasanya. Aula sekolah yang terletak di Jl. Mangkubumi No.36, Karang Dalem itu dipenuhi tawa, sorak-sorai, dan gemuruh semangat. Selama tiga hari, seluruh siswa dan guru larut dalam perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia dengan cara yang unik: menggelar lomba-lomba kemerdekaan sambil bersama-sama menjahit bendera merah putih raksasa, Rabu (13/8/2025).
Bendera yang mereka jahit berukuran panjang 25 meter dan lebar 1,2 meter. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk memecahkan rekor MURI, yang dilaksanakan serentak di SMA, SMK, dan SLB se-Jawa Timur. SMAN 2 Sampang menargetkan tiga rekor sekaligus bendera terpanjang hasil jahitan siswa, peserta terbanyak, dan pelaksanaan serentak di banyak sekolah.
Berdasarkan pantauan langsung Media Saktehnews.com, pada Rabu, 13 Agustus 2025, suasana di halaman sekolah sudah meriah sejak pagi. Siswa-siswi mengenakan seragam olahraga dan kaos bertema kemerdekaan, sebagian memegang jarum dan benang, sementara yang lain bersiap mengikuti lomba.
Pembukaan acara dilakukan dengan apel singkat, diiringi menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Kepala SMAN 2 Sampang, Imam Syafi’ie, S.Pd., M.Pd., menyampaikan sambutan yang memompa semangat peserta. Setelah itu, dimulailah kegiatan menjahit bendera dan lomba-lomba secara bersamaan.
> “Hari ini kita mulai perjalanan tiga hari penuh semangat. Menjahit bendera adalah simbol kebersamaan, dan lomba-lomba ini adalah cerminan keceriaan. Keduanya sama-sama penting untuk membentuk generasi yang kuat,” ujar Imam dalam pidatonya.
Sejak pembukaan, dua kegiatan berlangsung paralel. Di satu sudut, puluhan siswa duduk berjajar, telaten menyatukan kain merah dan putih. Di sisi lain, riuh sorakan terdengar dari arena lomba voli mini, lari menampan (geddeng), memasukkan paku ke botol, balap gelas dengan balon, dan tiup gelas plastik.
Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang, Mas’udi Hadiwijaya, S.Pd., M.Pd., yang turut hadir pada hari pertama, mengapresiasi semangat warga sekolah.
> “Setiap jahitan adalah doa, setiap tawa adalah energi positif untuk bangsa ini. Mari kita buktikan bahwa anak muda Sampang mampu menorehkan sejarah,” tegasnya.
Mas’udi memastikan bendera hasil jahitan ini akan dikibarkan serentak di seluruh Jawa Timur pada 17 Agustus 2025 menjelang upacara penurunan bendera.
Bagi Jujur Setiawan, salah satu siswa yang ikut serta, momen menjelang 17 Agustus 2025 akan selalu diingat.
> “Saya bangga ikut menjahit bendera dan ikut lomba. Seru sekali, apalagi semua teman dan guru kompak. Ini jadi pengalaman yang tidak akan saya lupakan,” katanya.
Tiga hari ini menjadi bukti bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya seremoni. Di SMAN 2 Sampang, merah putih dijahit bukan sekadar kain, tapi dengan benang kebersamaan dan jahitan cinta tanah air. Saat bendera itu berkibar di langit Sampang pada 17 Agustus nanti, ia akan membawa cerita tentang tawa, keringat, dan kebanggaan seluruh warga sekolah. (Fit)