Sampang||Saktehnews.com - Beberapa proyek APBD yang telah selesai dilaksanakan pada Tahun 2024 di Kabupaten Sampang kini di sinyalir mulai mencuat kembali, pasalnya dari beberapa informasi yang beredar mulai dari pelaksana hingga konsultan perencana satu persatu di panggil pihak kejaksaan negeri Kabupaten Sampang, kamis (19/6/2025).
Belum diketahui secara detail apa sebab dan apa yang menjadi titik permasalahan, salah seorang yang turut dipanggil yakni konsultan perencanaan yang tak mau disebut namanya mengatakan dirinya dipanggil pihak kejaksaan terkait pekerjaan pekerjaan di Tahun Anggaran 2024 pada perencanaan proyek fisik.
Media secara langsung mendatangi kantor Kejaksaan Negeri kabupaten Sampang guna mendapat informasi pasti terkait sebenarnya yang terjadi baik tentang siapa yang melapor dan sejauh mana perkembangan laporannya hingga saat ini.
Kajari Sampang Fadilah SH, MH sedang tidak berada ditempat, sementara kasi pidsus Kejari Sampang juga demikian, sedang kasi intel Diecky E.K Andriansyah SH, MH kejaksaan negeri Sampang norespon tak jelas meski rekan media sudah datang langsung dan menunggu di kantor kejaksaan.
Bahkan berulang kali menanyakan jadwal pasti tidak memberikan jawaban dan hanya menyampaikan agar menunggu lewat staf bagian informasi tanpa merujuk pada jam dan waktu yang jelas, rekan media menunggu hingga beberapa jam hingga di hubungi via telpon dan WhatsApp tapi tidak di respon dan bungkam meski panggilan berdering.
Bungkamnya kejaksaan negeri Sampang membuat rekan rekan media bertanya tanya ada apa dengan kasi intel kejaksaan negeri Sampang, hingga sulit ditemui dan no respon.
Terkait permasalahan tersebut beberapa perwakilan asosiasi media yang turut serta ikut berada di kejaksaan dengan tujuan yg sama sepakat mengecam tindakan kasi intel kejaksaan negeri Sampang yang acuh tak acuh dan terkesan meremehkan kebutuhan informasi jurnalis.
Sekjen KJJT ( Komunitas Jurnalis Jawa Timur) Kabupaten Sampang Moh Hoiri menyayangkan sikap tak pantas kasi intel Kejari Sampang sebagai pejabat publik yang begitu arogan dengan mengabaikan dan norespon pada kepentingan informasi publik
Sekjen KJJT Sampang menambahkan seharusnya jika memang sedang sibuk atau tak bisa ditemui alangkah lebih bijak untuk memberi jadwal pada kapan dan dimana bisa ditemui, jangan malah bungkam dan no respon seperti itu " tegasnya.